Sabtu, 20 Oktober 2012

Pengumuman 10 Terbaik dalam Undangan Menulis Puisi Cinta


Pengingat Penulis

 

Hidup memang tiada yang sempurna, setiap kekurangan selalu memiliki kelebihan dan  setiap kelebihan selalu diiringi dengan kekurangan. Puncak kejayaan pun tak selalu memberikan kepuasan, karena kepuasan itu ibarat pelangi yang memberikan aneka warna-warni  ceria yang sesaat, kemudian  hilang kala perubahan cuaca menghapus dan mengganti  warna-warnanya dengan warna-warni kelabu bahkan bermendung gelap, begitulah suasana hati dalam setiap kondisi. Dan semua itu adalah bagian dari  bagaimana kita memahami sikap pencapaian dengan apa yang telah diraih. Sedih, suka, duka, bahagia selalu beriringan.

Bersyukur dengan apa yang telah diraih sikap ini yang mampu menepis segala rasa dengki dan iri dendam, angkuh,  karena kekurangan dan kelebihan itu dimiliki selalu sejalan dan beriringan. Bersyukur dengan apa yang telah tercapai dan dimiliki itulah tempatnya hati yang damai.

Namun apalah daya yang namanya manusia telah memiliki segala sikap yang beraneka untuk meng-expresikan segala sesuatu yang menjadi keinginan, harapan dan impian telah menjadi fitrahnya manusia memiliki rasa tak puas, sehingga banyak yang berlomba-lomba mengejar pencapaian dan kepuasan dan kesuksesan. Hiiiii hiiiii..., kok jadi bahas masalah ini.. ngerriii.... ngeriii... lagi  puyeng omongan kadang suka ngelantur.

Terus apa hubungannya dengan kelebihan dan kekurangan dalam edisi love poems iiiiiini? Dalam bincang-bincang kesunyian, hati pun bertanya, ada apa dengan saya?  yang punya hajatan kebanjiran sumbangan puisi ciiiinntaaa malah puyeng, kuraturnya mabok.

 peserta undangan sangat berantosias dalam menulis dan mengirimkan puisi terbaiknya hingga melebihi batas ketentuan, Duh...,  jadi pusing dan mabuk di lautan puisi hiks.., puisinya disini biografi penulis ada dikampung sebelah, mengejarnya hingga terpontil-pontil.  Namun yang pasti  ini adalah suatau kehormatan bila tamu undangan telah banyak yang berpartisipasi dalam menulis dan mengirimkan puisi-puisi terbaiknya, itu mungkin kelebihannya, masak mau ditolak?

Kebiasaan, bangsa Indonesia raya yang di anggap adil dan beradap.  Tapi, ketentuan bukan untuk dilanggar kan..?

“ Mbaaaak....., kok banyak penulis yang mengirimkan puisiiii lebih dari ketentuan kan jumlahnya dibatasin ....?” Duuuhh...., binguuuungg dech gua, ingin pegangan tepian tangga kok udah pada reot, takut sempal. Jemari menyetuh keybord pun jadi gemetarr.., gih gih gih gih...

“ Duh.., plend.., mengirim naskahnya cukup sekali dech plizz.., jangan dikirim berulang-ulang.” Ternyata sidia lagi-sidia lagi. Ingin teriak, tapi teriaknya kok  sama gambarnya Ariel? Yah.., dia mah jarang senyumnya, orang gambarnya melongo gitu. Ikut-ikutan heran si Ariel hiks..,

Inilah mungkin kelebihannya di balik edisi puisi ciiiinta? Para peserta yang memiliki jiwa semangat 45 yang tak pernah padam. Semangat yang teruuss berkoobarrrrrrr...

Belum lagi bila saya mendapat pujian dari Kakak tersayang, dengan nyaringnya beliau memujiku “ Duh.., adikku kamu tuh manisss...,poloooosss bangeett..,”  mendengar pujiannya yang pertama aku merasa tersanjung-sanjung, seolah aku adalah wanita terbaik sejagat raya, senyum-senyum aku sudah bahagia sekali mendengar pujian itu,  tapi mendengar pujiannya selanjutnya aku rasakan dunia seperti dalam gempa, menggoyang hati dan perasaanku. “ Bodohnya kamu tu loh Dek..., kok di pelihara.”

Maklum, punya kakak lulusan S3, sementara adiknya SD saja gak lulus, ya passttiii jauuuuhhhh... beda wawasannya. Masih untung adik mau belajar Kak.., waktu istirahat digunakan sebaik-baiknya untuk belajar menulis dan tak perdulikan capek. Itu  dulu.. loh..., tapi  kalau sekarang banyak waktu istirahat di gunakan sebaik-baiknya untuk tertiduurr, nah inilah mungkin juga bagian dari kekurangan dan kelebihan yang selalu beriring-iringan.

“ Mbak.., naskah yang lolos dan diterbitkan apakah akan mendapat royalty?” Duh..., jadi garuk-garuk sikel [ kaki]

Setelah mempelajari event ini, ternyata membutuhkan modal yang banyaaaaakkk..., cover yang sudah dipesan itu tak gratiiisss. Maunya di ganti lagi, Jedot kepala, uang dari mana buat cover baru lagi.? persiapan pemberian sertifikat sebagai penghargaan itu juga harus bayarr.., lah.., uang dari mana lagi? Siapa yang mau tanggung kalau gak pada nunjuk hidung gua sebagai panitia hajatan. hahaha.. baru tahu rasa.!

Tahukan terbitan indie, biaya terbit ditanggung penyelenggara, yah.., kalau buku banyak yang pesan, kalau gak tentu gak balik modalkan? Alias rugi. Untuk dari itu... dikarenakan buku ini diterbitkan secara indie seluruh peserta yang naskahnya terpilih tidak mendapat ROYALTY.

“ Mbak Panitia, pengumuman naskah terpilih kapan?

Lah.., Mbak panitia malah gak jawab, mau jawab harus colek kuraturnya dulu hiks.., pasal pengumuman naskah terbaik ada di tangan Bang kuratur.

Lah..., malah kuraturnya lagi sibuk, padat dengan jadwal-jadwal yang gak bisa ditunda.  Maklum saja, kuratur edisi puisi ciiiiiiiin kali ini adalah orang yang saaangaaattt....sibuk, jadi peserta diharap sabar.

 Kalau diibilangin katanya Pak Sabar sudah pindah, Bu Sabar juga sudah pergi. Duuuhhh....., paksa saja. "Bang Kuratur...., ayo pus up.!" huufff...

 LELAH... DAN TERENGAH-ENGAH.

Dan dengan merenungkan agar tak mengecewakan peserta undangan, kami satukan hati, fikiran dan ide untuk memberikan dispensasi pada beberapa peserta yang mengirim naskah lebih dari ketentuan namun layak untuk dibukukan, jadi naskah tidak ada yang di dis semua masuk dan telah dibaca oleh Opa Gara. Berikut ini adalah puisi-puisi yang terjaring: 

43 Puisi yang Terjaring

 

1.    Sebait Rindu – Dewi Suci Mawarni

2.    Seribu Kamu – Ria AS

3.    Langkah Bermuara Lelah – Lasinta Ari Nendra Wibawa

4.    Menunggu Pesan Hujan - Hamdani Chamsyah

5.    Membaca Cinta – Arista Devi

6.    Tentang Sebuah Ahir – Megandarisari

7.    Perjalanan Cinta – Nenny Magmun

8.    Bukan Puisi Cinta – Unis Sagena Hasyim

9.    Reruntuhan Kecupan yang Menjatuhi Gambarmu – Imam Apriansyah

10. Semacam Cinta – Bunga Ramadhani

11. Cinta tak Berwajah – Ratih Pujianti

12. Senandung Rindu – Aulia Ni`ma Hayati

13. Dua Sisi Cinta – Vinny Erika Putri

14. Kamu – Melza Nofa

15. Gerimis Senja – Dimas Indiyanto S

16. Metrix – Puspita Ann

17. Selaput Cinta – Faihah Zahrah

18. Terpesona Matahari – Khalifardy Migdarsah

19. Menunggu Mantra – Annisa Ramadona

20. Kutitip Air Mata Pada Hujan – Muhammad Lefand

21. Pertemuan – Pilo Poly

22. Cerita Bingkai – Bintang Pradipta

23. Sosok Dibawah Angin – Irwanti Hadnus

24. Romantika Aku Dia – Bagus Burham

25. Melukis Rindu – Hn Lulu

26. Ayat-Ayat Rindu – Lauh Sutan Kusnandar

27. Peluh Rindu – Ivonny Maria Dasilva

28. Pada Sebuah Kertas – Morgan Qotrun Liansyah Putra

29. Disudut Rindu – Palupi Jatuasri

30. Pohon Cinta – Nening S Mahendra

31. Sudah Semestinya – Jack Efendi

32. Akar Rindu – Wendi Isnandar

33. Stasiun Biru – Thawafi Arofanti

34. Sedetik Lagi - Lidya

35. Abadi – Erma Retang

36. Menyapa Dalam Merindu - Nurdinilah Ade Katari

37. Puncak Langit – Nyi Penengah Dewanti

38. Pujangga Penjelajah Malam – Askar Marlindo

39. Pulau Cinta – Siti Fatimah Sitepu

40. Cinta Sang Ilmuwan – Viny Alfiyah

41. Pegang Teguh – Purwanto Jendral Semangat

42. Rindu – Preman Pandu

43. Asing Dalam Cinta – Vita Ayu Kusuma Dewi

44. Perahu Kertasku - Wiriyanto Aswir
 

10 Puisi Terbaik



1.    AYAT-AYAT RINDU  - Oleh: Lauh Sutan Kusnandar

2.    PADA SEBUAH KERTAS - Oleh : Morgan Qotrun Liansyah Putera

3.    SERIBU KAMU – Ole : Ria AS

4.    LANGKAH BERMUARA LELAH - Oleh : Lasinta Ari Nendra Wibawa

5.    MENUNGGU PESAN HUJAN - Oleh:  Hamdani Chamsyah

6.    TERPESONA MATAHARI - Oleh : Khalifardy Miqdarsah

7.    MENUNGGU MANTERA - Oleh : Annisa Ramadona

8.    KUTITIP AIR MATA PADA HUJAN - Oleh Muhammad Lefand

9.    SEDETIK LAGI – Oleh : Lidya

10. SENANDUNG RINDU - Oleh Aulia Ni’ma Hayati

 

 

Keputusan ini tidak bisa di ganggu gugat. Dan untuk puisi yang tidak terdaftar dalam seleksi kali ini silahkan untuk di ambil kembali, terima kasih untuk kerja samanya, salam cinta dan penuh kasih sayang Muuuaaacchh...

Tertanda ;

penyelenggara

Lissa Alissa

Kuratur

            Putra Gara

 

6 komentar:

  1. asiiiiik, puisiku masuk!!! *goyang2 kesenangan.

    terbitnya kapan? nanti diumumin di blog ya, hahaha!

    BalasHapus
  2. Alhamdulillah....bisa meramaikan buku Tentang Cinta, terima kasih :) Semoga dimudhakna semua ... semangat

    BalasHapus